Dari seorang teman
“Rejeki
itu sudah ada yang atur, kalaupun saya meninggal, Tuhan pasti sudah
mengatur rejeki untuk anak dan istri saya. Punya asuransi jiwa berarti
saya tidak beriman….”
“Gak ada jaminan lho dengan asuransi jiwa. Pasti ada jaminan jika dititipkan pada Tuhan dengan bekal IMAN & AMAL SHOLEH pasti bahagia, pasti sukses dunia akhirat.”
Dalam berbagai kesempatan saya selalu dan selalu membenarkan pendapat-pendapat tersebut. Kok membenarkan? Lha wong memang benar kok! Apanya yang mau disalahkan? Terlalu mulia kalau asuransi jiwa (baca: asuransi kehidupan) disandingkan dengan Alloh, Sang Pencipta Jagad dan Penggenggam Alam Semesta, Yang Menciptakan Setiap Jiwa ada di Genggaman-Nya .
Asuransi Jiwa itu hanya pantas disandingkan dengan HELM!
Helm: Kewajiban atau Kebutuhan? Helm tidak pernah menjamin pemakainya terlindung dari jatuh atau celaka. Jatuh mah jatuh aja! Celaka mah celaka aja! Itu sudah garisnya Allah. Tapi helm itu berfungsi untuk meminimalkan resiko yang terjadi akibat kecelakaan, kalaupun tergaris untuk terjadi.
Demikian pula asuransi jiwa, ia tidak akan menjamin pemegang polisnya panjang umur, anti-meninggal atau kebal sakit. Ia hanya (baca : hanya, cuma ‘hanya’ doang) berfungsi untuk meminimalkan resiko yang terjadi akibat meninggalnya seseorang. Kalau resiko jatuh adalah luka, maka helm berfungsi meminimalkan luka yang terjadi. Misalnya, kalau tidak pakai helm kepala bisa berdarah dan leher kepelintir, tapi kalau pakai helm cuman lehernya aja yang kepelintir (lumayan kan kepalanya gak berdarah).
Resiko meninggalnya seseorang adalah: penghasilannya ikut meninggal bersamanya! Benarlah Alloh yang akan menjamin hidup keluarganya. Asuransi jiwa hanya akan meminimalkan resiko kekagetan keuangan ketika tiba-tiba penghasilan itu hilang. Hanya serendah itu kok peran asuransi jiwa, tidak perlu sampai disandingkan sampai level Sang Pencipta Jagad.
Wallahua’lam Hanya Allah Yang Maha Tahu. Tugas kita adalah ikhtiar terbaik.
Di jalan raya: jaga perilaku berkendara, rawat bagian motor dengan baik, isi bensin dan pakai helm
Di kehidupan keluarga: jaga kesehatan, perbaiki akhlak keluarga, kuatkan pilar ekonomi, dan miliki asuransi kehidupan.
“Gak ada jaminan lho dengan asuransi jiwa. Pasti ada jaminan jika dititipkan pada Tuhan dengan bekal IMAN & AMAL SHOLEH pasti bahagia, pasti sukses dunia akhirat.”
Dalam berbagai kesempatan saya selalu dan selalu membenarkan pendapat-pendapat tersebut. Kok membenarkan? Lha wong memang benar kok! Apanya yang mau disalahkan? Terlalu mulia kalau asuransi jiwa (baca: asuransi kehidupan) disandingkan dengan Alloh, Sang Pencipta Jagad dan Penggenggam Alam Semesta, Yang Menciptakan Setiap Jiwa ada di Genggaman-Nya .
Asuransi Jiwa itu hanya pantas disandingkan dengan HELM!
Helm: Kewajiban atau Kebutuhan? Helm tidak pernah menjamin pemakainya terlindung dari jatuh atau celaka. Jatuh mah jatuh aja! Celaka mah celaka aja! Itu sudah garisnya Allah. Tapi helm itu berfungsi untuk meminimalkan resiko yang terjadi akibat kecelakaan, kalaupun tergaris untuk terjadi.
Demikian pula asuransi jiwa, ia tidak akan menjamin pemegang polisnya panjang umur, anti-meninggal atau kebal sakit. Ia hanya (baca : hanya, cuma ‘hanya’ doang) berfungsi untuk meminimalkan resiko yang terjadi akibat meninggalnya seseorang. Kalau resiko jatuh adalah luka, maka helm berfungsi meminimalkan luka yang terjadi. Misalnya, kalau tidak pakai helm kepala bisa berdarah dan leher kepelintir, tapi kalau pakai helm cuman lehernya aja yang kepelintir (lumayan kan kepalanya gak berdarah).
Resiko meninggalnya seseorang adalah: penghasilannya ikut meninggal bersamanya! Benarlah Alloh yang akan menjamin hidup keluarganya. Asuransi jiwa hanya akan meminimalkan resiko kekagetan keuangan ketika tiba-tiba penghasilan itu hilang. Hanya serendah itu kok peran asuransi jiwa, tidak perlu sampai disandingkan sampai level Sang Pencipta Jagad.
Wallahua’lam Hanya Allah Yang Maha Tahu. Tugas kita adalah ikhtiar terbaik.
Di jalan raya: jaga perilaku berkendara, rawat bagian motor dengan baik, isi bensin dan pakai helm
Di kehidupan keluarga: jaga kesehatan, perbaiki akhlak keluarga, kuatkan pilar ekonomi, dan miliki asuransi kehidupan.
Nurhalimah H.
Telp/Wa: 083874919848
Email: vanma.ima@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar